"SELAMAT DATANG DI TEDDY'S WORLD SELAMAT MEMBACA"

Search

Monday, April 15, 2013

Bukti Kebenaran Al-Qur’an – Pembatas Pada Lautan




Foto: ‎Postingan ke-367: Bukti Kebenaran Al-Qur’an – Pembatas Pada Lautan 

#Terima Kasih Telah Membaca#

Bukti Islam Agama Yang Benar: Batas Air Laut Dalam Al-Qur’an

Banyak sekali  bukti Islam adalah agama yang benar, salah satunya: Al Qur’an yg diturunkan pd abad ke-7 menyebutkan bahwa ada batas antara dua lautan yang bertemu dan keduanya tidak melampaui batasan ini. Allah berfirman:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. (Al Qur’an, Ar-Rahman (55):19-20)

Fakta ini terungkap dari penelitian kontemporer bahwa pada wilayah di mana dua lautan yang berlainan bertemu, ada batas di antara keduanya. Batas ini membagi kedua lautan sehingga setiap laut memiliki suhu, kadar garam dan kepekatan tersendiri. Laut Mediterania misalnya, memiliki suhu yang hangat, kadar garam tinggi dan lebih pekat dibandingkan dengan lautan Atlantik. Ketika memasuki samudera Atlantik melalui selat Jibraltar, ciri-ciri yang demikian dipertahankannya, seolah ada batas yang memisahkan keduanya. Salah satu penelitian yang membuktikan hal itu adalah ekspedisi Challenger yang dilakukan pada tahun 1948 dan 1955. (Lihat David Munro, Dictionary the Oxford of the World, Oxford University Press, 1955. Juga The New Encyclopaedia Britannica, 1985)

“Modern Science has discovered that in the places where two different seas meet, there is a barrier between them. This barrier divides the two seas so that each sea has its own temperature, salinity and density” (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
“Modern Science has discovered that in estuaries, where fresh (sweet) and salt water meet, the situation is somewhat different from what is found in places where two seas meet. It has been discovered that what distinguishes fresh water from salt water in estuaries is a “pycnocline zone with a marked density discontinuity separating the two layers.” (sumber: Oceanography, Gross, Page - 242)

Apakah mungkin Muhammad Saw yg Ummiy, yg tinggal di padang pasir Arabia pd abad ke-7M, mampu mengetahui hal itu, sehingga ia layak dituduh sebagai pengarang Al-Qur’an? Tentu tidak. Karena hal itu adalah sebuah aktivitas keTuhanan (mukjizat) yg menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah benar dari Allah Swt. Dan keberadaan Allah Swt sebagai Tuhan semesta, adalah benar adanya. 

----------------------------------------
Baca Postingan KSI lainnya di:
1.	KSI-Love: Kami Sayang Indonesia
2.	KSI-Indonesia: Kumpulan Sejarah Indonesia
3.	KSI-Inter: Kumpulan Sejarah Internasional (International Histories)

-Reza‎ 
 Bukti Islam Agama Yang Benar: Batas Air Laut Dalam Al-Qur’an

Banyak sekali bukti Islam adalah agama yang benar, salah satunya: Al Qur’an yg diturunkan pd abad ke-7 menyebutkan bahwa ada batas antara dua lautan yang bertemu dan keduanya tidak melampaui batasan ini. Allah berfirman:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. (Al Qur’an, Ar-Rahman (55):19-20)

Fakta ini terungkap dari penelitian kontemporer bahwa pada wilayah di mana dua lautan yang berlainan bertemu, ada batas di antara keduanya. Batas ini membagi kedua lautan sehingga setiap laut memiliki suhu, kadar garam dan kepekatan tersendiri. Laut Mediterania misalnya, memiliki suhu yang hangat, kadar garam tinggi dan lebih pekat dibandingkan dengan lautan Atlantik. Ketika memasuki samudera Atlantik melalui selat Jibraltar, ciri-ciri yang demikian dipertahankannya, seolah ada batas yang memisahkan keduanya. Salah satu penelitian yang membuktikan hal itu adalah ekspedisi Challenger yang dilakukan pada tahun 1948 dan 1955. (Lihat David Munro, Dictionary the Oxford of the World, Oxford University Press, 1955. Juga The New Encyclopaedia Britannica, 1985)

“Modern Science has discovered that in the places where two different seas meet, there is a barrier between them. This barrier divides the two seas so that each sea has its own temperature, salinity and density” (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
“Modern Science has discovered that in estuaries, where fresh (sweet) and salt water meet, the situation is somewhat different from what is found in places where two seas meet. It has been discovered that what distinguishes fresh water from salt water in estuaries is a “pycnocline zone with a marked density discontinuity separating the two layers.” (sumber: Oceanography, Gross, Page - 242)

Apakah mungkin Muhammad Saw yg Ummiy, yg tinggal di padang pasir Arabia pd abad ke-7M, mampu mengetahui hal itu, sehingga ia layak dituduh sebagai pengarang Al-Qur’an? Tentu tidak. Karena hal itu adalah sebuah aktivitas keTuhanan (mukjizat) yg menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah benar dari Allah Swt. Dan keberadaan Allah Swt sebagai Tuhan semesta, adalah benar adanya.

No comments:

Post a Comment

Previous Post Next Post Home